GRAPHIC TABLETS
pada zaman dahulu, segala hal dilakukan secara manual—mulai
dari hal-hal yang sederhana, sampai hal yang kompleks karena memang tidak ada
cara lain untuk melakukannya melainkan dengan cara manual tersebut. Tentu saja
itu merupakan suatu pekerjaan yang tidaklah mudah, terutama untuk melakukan hal
yang kompleks tersebut secara manual.
Namun sekarang, seiring dengan berkembangnya zaman, semakin
banyak peralatan yang dibuat untuk memudahkan pekerjaan manusia. Hampir semua
hal bisa dilakukan dengan bantuan alat-alat tertentu, termasuk menggambar.
Menulis, atau membuat suatu karangan dengan huruf dan kata, yang dulunya hanya
bisa dilakukan dengan media kertas dan pena yang sulit untuk diperbaiki kalau
misalnya ada kesalahan pada penulisan. Waktu dan tenaga yang digunakan juga
tidak sedikit. Hal ini dapat sedikit teratasi ketika mesin tik ditemukan,
tulisan dapat dibuat dengan menekan tombol-tombol yang ada di mesin tik—pekerjaan
ini sekarang disebut dengan mengetik. Namun, masih ada satu kekurangan dari
mengetik dengan menggunakan mesin tik—bila terjadi kesalahan, kesalahan
tersebut masih tergolong sulit dan repot untuk diperbaiki.
Lama-kelamaan, muncullah suatu penemuan yang dinamakan
komputer. Salah satu alat input yang bisa digunakan di komputer adalah
keyboard, yang terdiri dari tombol-tombol yang kurang lebih sama, baik
karakternya maupun letak-letaknya, dengan tombol di mesin tik. Mungkin
perbedaannya hanyalah tombol-tombol fungsi yang ada di keyboard komputer, yang
memang dibuat untuk memudahkan pengoperasian komputer. Karena itulah, jika
software yang memadai tersedia di komputer, maka orang juga dapat mengetik
dengan menggunakan komputer. Pengeditan juga bisa dilakukan secara mudah
sebelum hasil akhirnya dicetak dengan menggunakan perangkat lain. Dengan
begini, menulis atau membuat karangan bukan menjadi masalah atau sesuatu yang
sulit dan repot untuk dilakukan pada zaman sekarang.
Sama juga halnya dengan menggambar. Dulu, menggambar umumnya
dilakukan dengan menggunakan pensil yang digoreskan diatas selembar kertas,
walaupun ada banyak alternatif lain selain pensil dan kertas. Namun hasil
gambar tersebut hanya ada satu, dan jika hasil tersebut rusak atau terkena
hal-hal lain yang tidak diinginkan, tidak ada penggantinya. Banyak cara
dilakukan untuk mengatasi masalah ini—dari menjiplak sampai meng-scan hasil
akhir gambar agar bisa disimpan di komputer. Namun sekarang ini ada cara lain
dimana kita bisa menggambar langsung di komputer dengan menggunakan
aplikasi-aplikasi tertentu. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan sekedar
mouse, namun ada sebuah alat yang lebih didesain khusus untuk menggambar di
komputer, yaitu graphic tablet, atau tablet grafis.
Graphic tablet adalah sebuah alat input yang membuat orang
bisa menggambar layaknya menggambar di selembar kertas dengan pensil. Alat ini
terdiri dari sebuah tablet digital dan sebuah kursor ataupun pena
digital. Tablet digital memiliki permukaan yang pipih sebagai alas gambar
yang terdiri atas perlengkapan elektronik yang dapat mendeteksi
gerakan kursor atau pena digital kemudian menerjemahkannya menjadi sinyal
digital yang dikirim langsung ke komputer. Hasil dari gambar yang dibuat dengam
menggunakan graphic tablet biasanya tidak ditampilkan di tablet itu sendiri,
namun ditampilkan di monitor komputer.
Tentu saja, bentuk graphic tablet yang pertama kali
diciptakan tidak seperti yang sering kita lihat sekarang. Handwriting
tablet elektronik yang pertama kali diciptakan adalah Telautograph.
Telautograph ini adalah pendahulu dari mesin fax yang fungsinya adalah untuk
mentransmisikan impuls elektrik yang direkam oleh potensiometer yang ada di
pengirim ke servo yang disambung ke sebuah pena pada penerima, yang membuat
pena bergerak dan menghasilkan gambar pada kertas seperti yang dikirimkan oleh
si pengirim. Telautograph adalah alat pertama yang mentransmisikan gambar ke
sebuah kertas. Benda ini dipatenkan oleh Elisha Gray di tahun 1888.
Sementara itu, graphic tablet pertama yang menyerupai
graphic tablet di masa sekarang dan berfungsi untuk handwriting recognition
oleh komputer adalah Stylator, yang diperkenalkan pada tahun 1957.
Kemudian ada satu lagi yang lebih umum diketahui, yaitu RAND Tablet, yang juga
dikenal sebagai Grafacon. RAND Tablet yang diperkenalkan tahun 1964 ini
terdiri dari kabel-kabel dibawah sebuah alas yang mengkodekan koordinat
horizontal dan vertikal dalam sebuah sinyal magnetik kecil. Stilus yang
digunakan akan menerima gelombang magnetik tersebut dan akan mengkodekannya
kembali sebagai informasi koordinat-koordinat.
Kemudian ada juga tablet akustik yang cara kerjanya berbeda
dengan RAND Tablet. Tablet akustik ini menggunakan suara untuk menentukan
posisi stilus di daerah menggambar. Karena tablet ini menggunakan suara untuk
mendeteksi posisi stilus, tablet ini terdiri dari stilus yang menghasilkan
suara dan mikrofon yang digunakan untuk merekam suara. Posisi dari stilus dapat
ditentukan dengan cara menghitung perbedaan timing dari suara yang terekam.
Tablet akustik ini dipatenkan oleh Science Accessories Corporation pada tahun
1971. Namun, tablet akustik ini memiliki beberapa kelemahan—selain sistemnya
kompleks dan mahal, dan sensor suara sering terganggu oleh suara lain yang
berasal dari luar.
KoalaPad adalah graphic tablet pertama yang diperuntukkan
untuk komputer rumah yang dibuat pada tahun 1984. Aslinya, produk ini dan
program untuk menggambar yang dibundel bersama alat ini didesain sebagai
computer drawing tool untuk sekolah dengan biaya yang rendah. Walaupun begitu
KoalaPad ini juga terkenal di kalangan pengguna komputer rumah. Pada
awalnya, KoalaPad ini dibuat untuk komputer Apple II, namun lama-kelamaan
diluaskan sehingga KoalaPad bisa juga digunakan untuk berbagai macam komputer
dengan graphic support.
Lama-kelamaan, semakin banyak perusahaan yang
berkompetisi untuk memproduksi graphic tablet. Dan pada tahun 1980-an,
perusahaan yang memproduksi tablet mulai menambahkan fungsi-fungsi tambahan ke
tablet yang mereka produksi, termasuk menu on-tablet.
Jika di akhir tahun 1900-an ada berbagai macam tablet dengan
cara kerja yang berbeda-beda, di zaman sekarangpun juga demikian. Yang pertama
adalah electromagnetic tablets, atau tablet elektromagnetik. Tablet
elektromagnetik ini, terutama yang diproduksi oleh Wacom, menggunakan konduksi
elektromagnetik. Tablet ini menghasilkan sinyal elektromagnetik yang nantinya
diterima oleh stilus. Tablet yang modern juga mempunyai sensitivitas terhadap
tekanan, juga tombol yang berfungsi mirip dengan tombol yang ada di mouse. Yang
menyimpan informasi pada tablet ini adalah stilus, bukan tabletnya. Dengan
menggunakan sinyal elektromagnetik, tablet bisa mendeteksi posisi stilus
walaupun stilus tersebut tidak menyentuh tablet.
Kemudian, tablet juga bisa diklasifikasikan sebagai tablet
pasif dan tablet aktif. Pengklasifikasian ini dilihat dari sumber energi untuk
mengaktifkan stilus. Pada tablet pasif, atau passive tablet, stilus tidak
memerlukan energi dari luar, seperti baterai. Energi yang digunakan untuk
mengaktifkan stilus disalurkan melalui sinyal elektromagnetik.
Ada juga tablet aktif (active tablets) yang berlawanan
dengan tablet aktif. Jika stilus pada tablet pasif tidak membutuhkan energi
dari luar karena energi sudah didapatkan dari sinyal elektromagnetik, stilus
pada tablet pasif membutuhkan energi tersendiri yang didapatkannya dari
baterai. Karena harus menyimpan baterai di dalamnya, stilus pada tablet aktif
lebih besar dibandingkan dengan stilus tablet pasif.
Kemudian, ada juga jenis graphic tablet yang lain, yang
dinamakan optical tablets, atau tablet optikal. Tablet yang ini bekerja dengan
menggunakan kamera yang berukuran sangat kecil pada stilus, kemudian tablet ini
menyamakan gambar sesuai dengan gambar di kertas yang terambil gambarnya oleh
kamera tersebut. Tablet optikal yang paling sukses adalah tablet yang
diproduksi oleh Anoto.
Tablet akustik, seperti yang sudah dijelaskan diatas,
merupakan tablet yang bekerja dengan mendeteksi suara yang dihasilkan oleh
stilus. Beberapa desain tablet akustik yang modern juga dapat mendeteksi posisi
dalam tiga dimensi.
Semua jenis tablet yang ada ini memiliki kemampuan yang sama
dalam mengukur jarak antara stilus dan tablet. Selain itu, graphic tablet juga
berbeda dengan touchscreen yang peka dengan sentuhan. Graphic tablet memberikan
presisi yang lebih baik dibandingkan dengan touchscreen.
Beberapa graphic tablet mempunyai aksesoris diluar tablet
itu sendiri dan stilus. Stilus sendiri mempunyai tingkat sensitivitas terhadap
tekanan yang berbeda-beda. Tablet normal dapat menerima 512 level tekanan,
sementara pada tablet dengan harga yang lebih rendah, level tekanan yang dapat
diterima hanya 256 level tekanan. Tablet profesional dapat menangkap level
tekanan yang lebih tinggi, yaitu 1024 level. Kebanyakan stilus memiliki minimal
satu tombol, yang berfungsi sama dengan mouse, seperti left-click dan
right-click.
Sekarang ini, sudah banyak stilus yang memiliki penghapus
yang diletakkan di belakang ujung stilus yang berfungsi sebagai pena, seperti
halnya penghapus yang ada di ujung pensil. Penghapus ini dilengkapi oleh
sirkuit tambahan agar pena dapat digunakan bergantian dengan penghapusnya.
Biasanya beberapa program dapat menyesuaikan mode menjadi mode penghapus ketika
penghapus stilus yang digunakan. Selain itu banyak tablet yang dilengkapi
dengan stilus yang fungsinya menyerupai kuas atau Airbrush untuk
menggambar, seringkali dilengkapi dengan perangkat tambahan seperti finger-operated
wheels untuk menelusuri coretan yang dibuat agar sesuai dengan keinginkan
pemakai. Namun airbrush ini sangat langka dan mahal.
Mouse, atau tetikus juga dapat digunakan sebagai pengganti
stilus pada tablet. Ada dua mode untuk penggunaan mouse ini. Yang pertama
adalah mode absolut, dimana posisi kursor di komputer menyesuaikan dengan
posisi fisik mouse yang ada di atas tablet. Mode yang kedua adalah mode
relatif, dimana mouse bekerja seperti layaknya mouse biasa.
Beberapa tablet, terutama tablet dengan harga yang tidak
mahal yang diperuntukkan untuk anak-anak dilengkapi dengan stilus yang
dihubungkan dengan tali, dengan menggunakan teknologi yang mirip dengan RAND
Tablets, walaupun desain yang seperti ini sudah tidak digunakan pada graphic
tablet pada umumnya.
Beberapa graphic tablet menggunakan layar LCD (liquid
crystal display) pada tablet itu sendiri, sehingga pengguna tablet yang seperti
ini dapat menggambar langsung di permukaan tampilan. Graphic tablet yang
berjenis seperti ini menutupi kelemahan dari masing-masing touchscreen dan
tablet biasa, karena tidak seperti touchscreen biasa, graphic tablet dapat
mendeteksi tekanan pada tablet, dan biasanya resolusinya lebih besar
dibandingkan dengan touchscreen. Sementara, walaupun kemampuan dalam mendeteksi
tekanan sama halnya dengan tablet biasa, pengguna bisa melihat langsung dimana
stilus harus diletakkan. Hal ini menambahkan kesan menggambar yang lebih
mirip dengan menggambar dengan pensil di atas kertas.
Pada awal penciptaan graphic tablet, tablet ini digunakan
hanya sebagai alat input yang fungsi dan kemampuannya kurang lebih sama dengan
mouse. Tapi graphic tablet pada zaman sekarang memiliki banyak fitur yang lebih
canggih dibandingkan dengan graphic tablet pada tahun 90-an. Karena interface
yang menggunakan stilus serta kemampuannya untuk mendeteksi tekanan, kemiringan
dan beberapa kemampuan lain yang didapatkan dari interaksi antara stilus dan
tabletnya, graphic tablet dianggap sebagai suatu alat yang memberikan kemampuan
untuk membuat computer graphics, terutama grafik 2 dimensi. Selain itu banyak
program yang dapat menggunakan informasi yang didapatkan dari tablet dengan
cara mengubah ukuran, bentuk, opasitas, warna kuas, dan banyak lagi dengan
didasari oleh data yang diberikan oleh graphic tablet. Karena itu graphic
tablet sangat sering dijumpai di dunia seni. Jika graphic tablet dipadukan
dengan program pengedit gambar—contoh yang paling sering digunakan dan umum
dijumpai adalah Adobe Photoshop—maka para seniman bisa dengan mudah mendapatkan
presisi saat membuat gambar digital.
Di negara Asia bagian timur, graphic tablet digunakan
bersamaan dengan IME (input method editor) untuk menulis karakter Cina, Jepang
dan Korea. Teknologi ini tergolong tidak mahal dan terkenal. Selain itu,
teknologi ini membuat orang bisa berinteraksi dengan menggunakan komputer
dengan cara yang lebih natural dibandingkan dengan mengetik dengan menggunakan
keyboard.
Tapi, kegunaan graphic tablet yang sangat dirasakan oleh
orang-orang pada saat ini adalah sebagai mengganti dari mouse sebagai alat
penggerak kursor. Penggunaan tablet ini dirasakan lebih intuitif dibandingkan
dengan mouse, karena posisi stilus pada tablet berkorespondensi langsung dengan
posisi kursor pada komputer. Walaupun begitu, dengan berkembangnya zaman,
kegunaan-kegunaan ini tentu saja akan menjadi lebih luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar